Artikel Kesehatan Mental

MENTAL HEALTH

Apa yang sedang Anda rasakan saat ini? Bahagia? Sedih? Good mood? Bad mood? Ingin nangis? Atau emosi yang lain? Yups, berbagai emosi dapat kita rasakan karena ada reaksi kimiawi dalam tubuh akibat suatu hal yang terjadi di sekitar kita

Kondisi emosional seseorang sangat berpengaruh terhadap kesehatan mentalnya, lalu apa itu kesehatan mental? Menurut WHO kesehatan mental adalah kondisi yang memungkinkan adanya perkembangan yang optimal baik secara fisik, intelektual, dan emosional sepanjang hal itu sesuai dengan keadaan orang lain

Kesehatan mental atau Mental Health berasal dari kata mens yang artinya jiwa, nyawa, sukma, roh atau semangat sedangkan Health berasal dari bahasa yunani hygiene yang mempunyai arti ilmu kesehatan ( semiun, 2010)

Pada masa ini, isu kesehatan mental mulai banyak menjadi bahan bincangan namun perlu aksi nyata untuk menangani problematika kesehatan mental seseorang. Dan membutuhkan kerja sama banyak pihak guna meningkatkan taraf hidup seseorang karena semakin sejahtera suatu masyarakat maka kualitas hidupnya juga akan naik, terutama menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental, hal ini akan berpengaruh tehadap tingkat produktivitas seseorang di lingkunganya.

Berikut hal-hal yang menggangu kesehatan mental :

1.  Banyak konflik batin, stres atau depresi akan muncul perasaan cemas dan takut

2.  Komunikasi sosial terputus dan ada disorientasi sosial, pada tahap ini akan timbul delusi sehingga menjadi agresif atau melakukan destruksi diri

3.  Gangguan intelektual dan emosional sering mengalami ilusi, halusinasi, dan delusi akut (burlian, 2016)

Zaman sekarang seringkali para remaja dihinggapi rasa insecure dengan kondisi dirinya perasaan ini bisa diperparah pada kebiasaan men- scroll akun medsos, karena ketika kita melihat postingan orang lain maka akan mudah terpengaruh dan timbul rasa ingin menjadi  seperti apa yang dilihat dalam layar gadgetnya, padahal tidak semua yang kelihatan baik-baik saja akan terus seperti itu so, sobat! Jangan membandingkan diri kita dan apa yang kita miliki dengan orang lain, yang kamu lihat saat itu hanya secuil potret mereka Be Happy Being your self.

mari kita kenali salah satu cara biar gak bad mood melulu saat stres melanda, kita harus bisa mengelola stres agar tidak semakin down.

1.       Relaksasi

Santai saja ketika suatu hal belum bisa sesuai dengan ekspetasi kita mungkin memang belum waktunya jadi lebih baik relax dulu, ambil nafas tahan bentar dan keluarkan pelan-pelan lewat mulut lakukan berulang kali cara ini agarnbisa melemaskan otot-otot tubuh kita yang tegang

2.       Meditasi

Cari tempat yang membuat nyaman dan diam sejenak rasakan apa yang ada di sekelilingmu, agar kita tidak tidak lupa untuk bersyukur pada apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita

3 .     Konseling

Cari bantuan pada orang yang tepat jika kamu merasa tidak bisa menghadle problem yang kamu hadapi agar kamu tidak merasa sendirian dan mungkin orang tersebut bisa membantu untuk menemukan solusi dari permasalahan kita

Jangan lupa buat merawat dan menjaga kesehatan mental ya guys, bisa dimulai dari menjaga pola hidup sehat dengan makan makanan yang bernutrisi untuk tubuh, olahraga, tidur yang cukup, dan menjaga interaksi sosial dengan orang-orang disekitar kita

Semoga bermanfaat😊

GANGGUAN MAKAN

Eating Disorder atau gangguan makan adalah kondisi mental yang ditandai dengan obsesi terhadap makanan atau bentuk tubuh, perilaku makan yang tidak sehat termasuk makan yang terlalu banyak atau yang terlalu sedikit mengkhawatirkan berat badan dan bentuk tubuh jika terus menerus dapat menyebabkan masalah kesehatan serius, baik fisik maupun psikososial.

Semua orang dapat terkena Eating Disorder namun remaja antara 13 dan 17 tahun lebih banyak terkena dampaknya, namun dengan treatment semua orang dapat sembuh, hingga saat ini belum diketahui secara pasti apa penyebab seseorang mengalami gangguan makan

Namun, tak berbeda dengan masalah kesehatan mental lainnya, gangguan ini juga bisa timbul karena banyak faktor, misalnya genetika, biologis, faktor keturunan psikologis, dan tekanan masyarakat

Faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebiasaaan makan pada remaja antara lain, umur, jenis kelamin, pendapatan orang tua, dan metode belanja disekolah

Gangguan makan yang paling umum adalah

1.      Anoreksia Nervosa yaitu mencoba mengendalikan berat badan dengan tidak mengonsumsi makanan yang cukup, berolahraga terlalu banyak, atau melakukan keduanya

2.      Bulimia yaitu kehilangan kendali atas seberapa anda banyak makan dan kemudian mengambil tindakan drastis untuk tidak menambah berat badan

3.      Gangguan makan berlebihan (BED) yaitu mengonsumsi makanan dalam porsi besar hingga merasa sangat kenyang dan tidak nyaman

Anda mungkin harus memperhatikan ciri fisik seseorang seperti:

Merasa kedinginan, lelah, atau pusing, nyeri, kesemutan, atau mati rasa dilengan dan kaki anda (sirkulasi buruk), merasa jantung anda berdebar kencang, pingsan atau merasa lemah, masalah dengan  pencernaan anda dan sebagainya.

Ada pula tanda-tanda yang lain seperti:

Penurunan berat badan yang dratis berbohong tentang beberapa banyak yang mereka makan, kapan mereka makan, atau berat badan mereka, makan banyak makanan dengan sangat cepat atau sering ke kamar mandi setelah makan, memotong makanan menjadi potongan-potongan kecil atau makan dengan sangat lambat, memakai pakaian longgar  untuk menyembunyikan penurunan berat badannya.

Memang sulit mengindentifikasikan tanda-tanda tersebut pada diri atau orang terkasih, tapi kita harus peka jika anda atau orang yang anda yang sayangi memiliki tanda-tanda hubungan tidak sehat dengan makanan, segera temui dokter. Dokter umum akan menanyakan kebiasaan makan anda dan bagaimana perasaan anda, serta memeriksa kesehatan dan berat badan anda secara keseluruhan, mereka mungkin merujuk anda ke spesialis gangguan makan dan tim spesialis sangat sulit untuk mengakui bahwa anda mempunyai masalah dan meminta bantuan jika anda membawa teman atau orang terkasih ke janji temu anda.